Grafologi merupakan suatu ilmu untuk menganalisis kepribadian, karakter dan emosi melalui tulisan tangan yang sudah berkembang sejak awal peradaban. (Baca: Sejarah Grafologi). Ilmu Grafologi ini memang masih belum terlalu dikenal di Indonesia. Hal ini karena Grafologi baru mulai masuk ke Indonesia di akhir tahun 1990-an dan sampai sekarang masih sedikit ahli yang benar-benar menguasai ilmu ini.
Dengan pengetahuan yang separuh-separuh, hasil analisa yang didapat akan fragmental dan sama sekali tidak memberikan gambaran yang benar. Namun di tangan ahli Grafologi, karakter dan kepribadian seseorang akan terlihat jelas, bukan hanya apa yang ada di permukaan saja, tapi sampai ke dalam pikiran bawah sadarnya pun bisa diketahui!
Koq bisa sih mengetahui kepribadian hanya lewat tulisan tangan?
Tulisan tangan pada dasarnya merupakan manifestasi dari kondisi kepribadian seseorang, sehingga tulisan akan memberikan gambaran bagaimana kondisi kepribadian penulis. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat bahwa tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama persis dan demikian juga dengan tulisan tangannya. Selain melalui tulisan tangan, manifestasi kepribadian juga dapat terlihat dari berbagai outlet lainnya. Sebagai contoh:
Seseorang yang PD-nya tinggi biasanya punya body language yang PD juga (kepala tegak, dada dibusungkan, tulang punggung lurus, berkedip dengan pelan, dsb). Bahasa komunikasi verbal serta intonasi yang digunakan pun juga memberikan kesan PD. Demikian juga tulisan tangannya juga akan memberikan tanda-tanda yang sama.
Ok, bisa dipahami. Tapi apa sih yang diamati dalam Grafologi?
Ada banyak sekali aspek yang diperhatikan. Ruang, bentuk, gerak, tekanan, koreksi, hiasan, dan lain sebagainya.
Pada awal perkembangan ilmu Grafologi. Para ahli mengumpulkan banyak sekali sampel tulisan dan menemukan kesamaan bahwa pada karakter tertentu koq muncul tanda tertentu. Misalnya salah satu Grafolog Internasional Andrea McNichol melakukan penelitian dengan mengumpulkan sampel tulisan di berbagai penjara. Dari banyaknya sampel tulisan, hampir semua napi melakukan tindak kriminal dengan kekerasan memiliki spasi yang berantakan antar barisnya.
Tanda khas ini berulang dari tulisan-tulisan para napi, namun tidak lazim ditemukan pada para tulisan orang awam. Tanda-tanda tersebut muncul dalam tulisan bukan karena lingkungan mereka, tetapi karena pola bekerja otak (kepribadian) mereka yang memang begitu adanya. Sementara, tangan hanya menjadi media untuk penyampaian atau merepresentasikan apa yang terjadi dalam otak mereka.
Demikianlah cara kerja Grafologi. Namun bukan hanya satu atau dua tanda saja yang dianalisa. Melainkan ada ribuan tanda yang semuanya harus dianalisa keterkaitannya satu dengan yang lainnya.
Untuk pengadaan seminar dan workshop untuk umum dan perusahaan, chat nomor whatsapp 0815.7429.2036 atau tekan logo whatsapp di sisi kanan bawah layar untuk menghubungi kami.
Johan D. Gunawan akan mempersiapkan materi yang sesuai dengan kebutuhan komunitas ataupun perusahaan Anda.
Copyright ©2019 Johan D.Gunawan.
All rights reserved